INDONESIA negaraku tercinta

" Apa yang membuat kamu bangga dengan negara kita???
  Sejauh mana kebanggaanmu dengan negara INDONESIA tercinta ini,,

KPK, pemberantasan korupsi

"JIKA KITA MENJADI KETUA KPK .. What You Do ???

“Blog Sebagai Media Informasi HIV dan AIDS”

"
· Melihat HIV dan AIDS dari kacamata blogger
· Pengalaman pribadi atau sekitar
· HIV dan AIDS pada Ibu dan Anak
· Perspektif agama dan budaya dalam melihat HIV dan AIDS http://www.odhaberhaksehat.org/sebagai masalah sosial

from

FRIDA PUTRI NUR ISLAMI

SMA NEGERI 1 GENTENG

BANYUWANGI


Pada pertumbuhannya tubuh makhluk hidup bisa bertambah besar dan tinggi karena adanya pembelahan sel. Salah satu jenis pembelahan sel adalah mitosis. MITOSIS terjadi pada sel tubuh makhluk hidup yang masih muda dan malalui tahap – tahap tertentu . Tujuan dari tahap – tahap itu adalah untuk mengatur dan menjamin bahwa sel anakan menerima informasi genetik yang sama persis dengan sel induknya . Jika tidak demikian, akan terjadi kelainan pada sel – sel anakan yang dihasilkan


TAHAP - TAHAP MITOSIS

Secara garis besar pembelahan sel secara mitosis terdiri dari fase istirahat, fase pembelahan inti, dan fase pembelahan sitoplasma.

Tahap istirahat/interfase
1.Fase G1

Persiapan dalam mengadakan replikasi sejumlah bahan yang nantinya akan digunakan untuk replikasi.

2.Fase sintesis

Dalam fase ini sel mengalami replikasi dalam segi replikasi DNA, replikasi sitoplasma, maupun elemen-elemen lainya.

3.Fase G2

Fase dimana melengkapi bahan-bahan yang belum lengkap pada fase G1 maupun sintesis.

vTahap pembelahan inti

Setelah melalui fase interfase maka sel siap memasuki tahap ini.

1.Profase.

Ada profase awal, saat kromatin memendek, menebal, dan membentuk kromosom. Sentriol membelah kemudian menuju kutub yang berlawanan diikuti dengan terbentuknya benang-benang spindel.

Profase akhir, kromosom telah terikat pada sentromer namun masih secara acak.

vMetafase

Kromosom begerak di bidang equator dan spindel mengikat kromosom dengan posisi yang teratur di tengah sehingga tahap inilah yang digunakan para peneliti untuk mengamati jumah kromosom pada sel itu.

Anafase

Sentromer mengalami pembelahan dan belahan kromosom bergerak menuju kutub yang berlawanan.

vTelofase
Pada tahap ini diikuti tahap pembelahan sitoplasma. Pada sel tumbuhan setelah mengalami pembelahan inti maka vesikel akan mengalami penyatuan membentuk membran dan diikuti dengan terbentuknya dinding sel yang baru dan terbentuk dua sel anakan

Proses pengamatan mitosis bisa dilakukan dengan teknik squash.


Yakni pengamatan mitosis yang sebelum diamati dalam mikroskop preparatnya ditutup dengan gelas penutup kemudian harus ditekan dengan ibu jari dan di putar searah jarum jam (squash)

Ada beberapa larutan penting yang digunakan dalam metode ini yakni:

  1. Larutan yang pertama diberikan setelah akar bawang diletakkan ke kaca objek adalah direndam dengan larutan HCL-Alohol dengan perbandingan 1: 1. Tujuan pemberian larutan ini adalah untuk melunakkan dinding sel yang dimiliki oleh tumbuhan dan menjaga kondisi sel tetap awet (memfiksasi) saat dilakukan pemotongan ujung akar
  2. setelah pemberian larutan ini diberi larutan Carnoy ( larutan yang mengandung etanol : klorofom : asam asetat glasial dengan perbandingan 6 : 3 : 1 ) tujuan pemberian larutan ini untuk membantu penyerapan larutan HCL-Alkohol ke dalam sel selain itu juga mengimbangi kelunakan dinding sel karena pemberian HCL-Alkohol, agar tidak mudah lunak sehingga tidak hancur ketika dilakukan squash.
  3. Larutan yang selanjutnya digunakan adalah asetokarmin, fungsinya untuk memberi warna kromosomnya agar mudah teramati. Setelah diberi larutan ketiga (asetokarmin), preparat di tutup dengan gelas penutup dan di squash. Setelah itu, preparat siap untuk diamati di bawah mikroskop.

Karya Ilmiah Remaja

LAPORAN

KARYA ILMIAH REMAJA

MENGENAL HABITAT LALAT ( Drosophila sp ) YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN

MANUSIA DAN LINGKUNGAN SEKITAR

OLEH

KELOMPOK 2 :

1. Erdhin Nur Handrian ( 14 )

2. Frida Putri Nur Islami ( 16 )

3. Isma Husnu Nida ( 20 )

4. Moh. Khoirul Amrullah ( 23 )

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

SMA NEGERI 1 GENTENG

JL. WACHID HASYIM NO. 20 TELP. (0333) 845134 GENTENG, BANYUWANGI

2011/2012



LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN HASIL KARYA ILMIAH MENGENAL HABITAT LALAT YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN SEKITAR

Yang disusun oleh :

1. Erdhin Nur Handrian ( 14 )

2. Frida Putri Nur Islami ( 16 )

3. Isma Husnu Nida ( 20 )

4. Moh. Khoirul Amrullah ( 23 )

Masalah yang menjadi focus permasalahan adalah mengetahui kondisi habitat lalat di Pasar Genteng Kulon dan rumah penduduk sekitar yang dihubungkan dengan kesehatan para pedagang dan penghuni rumah.

Genteng, 12 Maret 2012

Pembimbing Ketua Kelompok

Supiyatin Frida Putri Nur Islami NIP NIS 10356

Mengetahui

Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Genteng,

H. Mujib, S.Pd

NIP 19660710 198901 1 002

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah hirobbil alamin, puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan nikmat, dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah Remaja yang berjudul Mengenal Habitat Lalat Yang Mempengaruhi Kesehatan Manusia dan Lingkungan Sekitar ini dengan baik dan tanpa halangan sedikitpun.

Karya ilmiah ini merupakan hasil penulis selama mengadakan observasi secara langsung yang kami sampaikan dalam wujud (KIR) Karya Ilmiah Remaja. Karya ilmiah remaja ini tersusun berkat kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak baik dari pihak sekolah maupun luar sekolah. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis banyak-banyak mengucapkan terima kasih terutama kepada :

1. Bapak Hari Suryono selaku Kepala SMA Negeri 1 Genteng

2. Ibu Supiatin dan Ibu Endang Selaku Guru pembimbing yang banyak memberikan masukan kepada penulis

3. Para narasumber yang telah memberikan banyak informasi

4. Teman-teman kelas XII terutama kelas XII IPA 1 yang banyak memberikan dorongan kepada penulis

5. Serta semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu-persatu.

Sebagai seorang penulis dan siswa yang penuh akan kekurangan, maka karya ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna. Saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan guna menulis karya ilmiah yang lebih baik. Kami mohon maaf apabila ada kata-kata kami yang kurang berkenan bagi pembaca.

Semoga karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca semua. Amin.

Genteng, Maret 2012

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman Judul............................................................................................................. i

Lembar Pengesahan................................................................................................... ii

Kata Pengantar ......................................................................................................... iii

Daftar Isi................................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah.................................................................. 1

1.2. Rumusan Masalah........................................................................... 1

1.3. Tujuan Penelitian............................................................................. 2

1.4. Manfaat Penelitian........................................................................... 2

1.5. Hipotesis........................................................................................ 2

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. Morfologi Lalat............................................................................... 3

2.2. Jenis – Jenis Lalat........................................................................... 3

2.3. Daur Hidup Lalat............................................................................ 5

2.4. Penyakit – Penyakit Pada Manusia yang Ditimbulkan Oleh ......

Lalat............................................................................................... 6

2.5. Pandangan Lalat Dalam Berbagai Disiplin Ilmu

Pengetahuan................................................................................... 8

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian................................................................................ 9

3.2. Objek Penelitian...............................................................................

3.3. Prosedur Pengumpulan Data........................................................... 9

3.3.1. Observasi........................................................................... 10

3.3.2. Dokumentasi....................................................................... 10

3.3.3. Kaji Pustaka...................................................................... 10

3.3.4. Wawancara....................................................................... 11

3.4. Analisis Data................................................................................. 11

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil.............................................................................................. 12

5.2. Pembahasan............................................................................. 13

4.2.1.Peran Lalat Bagi Lingkungan Sekitar................................. ..... 13

4.2.2.Pengaruh Lalat Bagi Kesehatan Manusia........................... ..... 13

4.2.3.Cara Penanggulangan Dampak Negatif Terutama

Timbulnya Penyakit Yang Disebabkan Oleh Hewan

Lalat............................................................................... ..... 14

5.3. Analisis Data.................................................................................. 18

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan................................................................................... 19

5.2. Saran............................................................................................ 19

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LatarBelakang

Lalat adalah jenis serangga yang berasal dari subordo Cyclorrapha ordo Diptera. Lalat sering hidup diantara manusia. Lalat terdiriatas berbagai jenis, yang berpengaruh dengan lingkungan secara tidak sama antara lalat satu dengan jenis lalat lainnya.Lalat dalam kehidupan sehari – hari sering dianggap sebagai hewan yang sangat merugikan dan tidak ada satupun keutungan yang ditimbulkan dari lalat. Padahal jika ditelusuri, lalat memiliki manfaat bagi lingkungan sekitar kita.

Lalat merupakan hewan yang tidak lepas dari kehidupan kebanyakan orang. Lalat memiliki kemampuan dalam membawa materi dari satu tempat ketempat lainnya. Buruknya, tempat yang sering didatangi lalat adalah tempat yang kumuh dan kotor. Sehingga secara umum lalat berpengaruh dalam kehidupan terutama dalam bidang kesehatan bagi manusia.

Lalat berperan dalam penyebaran penyakit, hal inilah yang menyebabkan lalat dihindari oleh semua orang. Oleh karena itu perlu adanya cara –cara yang diterapkan untuk menanggulangi penyakit yang akan ditimbulkan dari lalat melalui tindakan kebersihan lingkungan.

Maka peneliti menggunakan judul penelitianMengenal Habitat Lalat yang Mempengaruhi Kesehatan Manusia dan Lingkungan Sekitar”.

1.2. RumusanMasalah

1. Bagaimana peran lalat bagi lingkungan sekitar ?

2. Bagaimana lalat mempengaruhi kesehatan manusia ?

3. Bagaimana cara penanggulangan dampak negatif terutama timbulnya penyakit yang disebabkan oleh hewan ini?

1.3. TujuanPenelitian

Sejalan dengan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengidentifikasi peran lalat dalam lingkungan sekitar

2. Untuk mengidentifikasi cara lalat dalam mempengaruhi kesehatan manusia

3. Untuk mengidentifikasi cara penanggulangan akan dampak negatif lalat agar terhindar dari penyakit yang ditimbulkannya

1.4. ManfaatPenelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat khususnya pada peneliti sendiri dan bagi pembaca pada umumnya :

1.4.1. Bagi Peneliti

Diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan wawasan yang luas mengenai pengaruh lalat dalam kesehatan dan lingkungan sekitar.

1.4.2. Bagi Pembaca

· Memberikan saran kepada pembaca untuk tetap menjaga kebersihan akan lingkungan sekitarnya.

· Memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai kerugian dan juga manfaat lalat dalam kesehatan manusia.

· Memberikan arahan kepada pembaca bagaimana cara penanggulangan mengenai dampak negative lalat.

1.5.Hipotesis

Habitat lalat berpengaruh terhadap kesehatan manusia dan lingkungan sekitar.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Morfologi Lalat

Lalat adalah jenis serangga yang umumnya berukuran kecil, sedang sampai berukuran besar. Secara morfologi lalat mempunyai struktur berbulu dan berantena pendek, umumnya mempunyai sepasang sayap asli di bagian depan serta sepasang sayap kecil (halter) yang terdapat di bagian belakang dan digunakan untuk menjaga stabilitas atau keseimbangan saat terbang.

Lalat sangat mengandalkan penglihatan untuk bertahan hidup. Mata lalat jantan lebih besar dan sangat berdekatan satu sama lain sedang yang betina tampak terpisah oleh suatu celah dan berbentuk lebih besar daripada lalat jantan. Mata majemuk lalat terdiri atas ribuan lensa dan terdiri atas tiga ruas dan sangat peka terhadap gerakan, itulah sebabnya lalat memiliki reflex yang baik ketika akan ditangkap manusia.

2.2 Jenis – Jenis Lalat

a. Lalat Rumah, Musca domestica

Sebarannya di seluruh dunia. Berukuran sedang, panjang 6-8 mm, berwarna hitam keabu-abuan. Mata lalat jantan lebih besar dan sangat berdekatan satu sama lain. Di daerah tropika lalat rumah membutuhkan waktu 8-10 hari pada suhu 30 C dalam satu siklus hidupnya dari telur larva, pupa dan dewasa. Telurnya berbentuk seperti pisang,berwarna putih kekuningan dan panjangnya kira-kira 1 mm, menetas dalam waktu 10-12 jam pada suhu 30 C. Larvanya tumbuh mulai dari 1 mm hingga menjadi 12-13 mm setelah 4-5 hari pada suhu 30 C. Dalam kondisi alami, lalat rumah hidup hanya sekitar satu minggu.

b. Lalat Kandang, Stomoxys calcitrans

Lalat ini bentuknya menyerupai lalat rumah tatapi berbeda pada struktur mulutnya. Banyak dijumpai di pemukiman tetapi sangat umum pada peternakan sapi perah atau sapi yang selalu dikandangkan. Lalat ini merupakan penghisap lalat ternak yang dapat menurunkan produksi susu. Lalat dewasa menghisap darah hewan dan cenderung tetap di luar rumah di tempat yang terpapar sianar matahari. Lalat kandang termasuk penerbang yang kuat dan bisa melakukan perjalanan jauh dari tempat perindukannya.

c. Lalat Hijau, Calliphoridae

Lalat ini terdiri lebih banyak jenis umumnya berukuran dari sedang sampai besar, berwarna hijau, abu-abu, perak mengkilat atau abdomen gelap. Lalat ini berkembang biak di bahan yang cair/semi cair yang berasal dari hewan, termasuk daging , ikan, bangkai, sampah ikan, sampah dan tanah yang mengandung kotoran hewan.

d. Lalat Daging, Sarcophaga sp.

Lalat ini berwarna abu-abu tua, berukuran sedang sampai besar, kira-kira 6-14 mm,lalat ini bersifat viviparus dan mengeluarkan larva hidup pada tempat perkembangbiakannya seperti daging, bangkai, kotoran dan sayur-sayuran yang sedang membusuk. Siklus hidup lalat ini berlangsung 2-4 hari,umumnya ditemukan di pasar dan warung terbuka, pada daging, sampah dan kotoran tetapi jarang memasuki rumah.

e. Mimik

Lalat ini berukuran kecil,jumlahnya bisa sangat banyak, mengganggu dan kesehatan manusia karena ketertarikannya terhadap buah atau sayuran terutama bahan yang mengalami fermentasi, lalat ini menjadi pengganggu utama perusahaan pengalengan, minuman dari anggur serta pasar buah dan sayuran. Termasuk lalat penerbang yang kuat dan seringkali aktif saat fajar menyingsing dan menjelang malam.

f. Lalat Rumah Mungil, Fannia sp.

Lalat ini berkembang biak di tempat kotoran basah hewan piaraan, orangutan, unggas atau buah-buahan yang sedang membusuk. Lalat ini lebih menyukai keadaan lebih sejuk dan lebih lembab. Lalat ini menghabiskan waktunya lebih banyak di dalam hunian manusia. Lalat ini tidak pernah melimpah populasinya di daerah tropika.

2.3 Daur Hidup Lalat

Siklus hidup semua lalat terdiri dari 4 tahapan, yaitu telur, larva, pupa dan lalat dewasa. Lalat dewasa akan menghasilkan telur berwarna putih dan berbentuk oval. Telur ini lalu berkembang menjadi larva (berwarna coklat keputihan) di feses yang lembab (basah). Setelah larva menjadi dewasa, larva ini keluar dari feses atau lokasi yang lembab menuju daerah yang relatif kering untuk berkembang menjadi pupa. Dan akhirnya, pupa yang berwarna coklat ini berubah menjadi seekor lalat dewasa. Pada kondisi yang optimal (cocok untuk perkembangbiakan lalat), 1 siklus hidup lalat tersebut (telur menjadi lalat dewasa) hanya memerlukan waktu sekitar 7-10 hari dan biasanya lalat dewasa memiliki usia hidup selama 15-25 hari.

Siklus hidup lalat

Dalam waktu 3-4 hari, seekor lalat betina mampu menghasilkan telur sebanyak 500 butir. Dengan kemampuan bertelur ini, maka dapat diprediksikan dalam waktu 3-4 bulan, sepasang lalat dapat beranak-pinak menjadi 191,01 x 1018 ekor (dengan asumsi semua lalat hidup). Bisa kita bayangkan, dengan kemampuan berkembang biak lalat tersebut dapat memberikan ancaman tersendiri.

2.4 Penyakit – Penyakit pada manusia yang ditimbulkan oleh lalat

Ada bebagai jenis lalat yang harus diwaspadai diantaranya adalah lalat rumah, lalat hijau,, lalat biru, dan lalat latirine. Dari keempat jenis lalat tersebut , lalat rumah adalah yang paling dikenal sebagai penyakit . Berbagai penyakit yang bisa ditimbulkan oleh lalat adalah biasanya berhubungan dengan saluran pencernaan . Penyakit – penyakit yang basanya ditimbulkan adalah

1. Kolera

Kolera adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae yang menyerang usus kecil. Bakteri ini biasanya masuk ke dalam tubuh melalui air minum yang terkontaminasi akibat sanitasi yang buruk terutama penyebaran penyakit yang disebabkan oleh lalat. Di dalam tubuh manusia, bakteri Vibrio cholerae akan menghasilkan racun yang menyebabkan usus halus melepaskan sejumlah besar cairan garam dan mineral dari dalam tubuh. Bakteri ini amat sensitif terhadap asam lambung, sehingga penderita yang kekurangan asam lambung cenderung menderita penyakit ini.

2. Tifus

Penyakit tifus merupakan penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Penyakit ini diakibatkan oleh kurang memelihara kebersihan lingkungan dan mengonsumsi makanan yang tidak higienis. Penyakit tifus menular melalui air dan makanan yang tercemar oleh air seni dan tinja penderita penyakit ini. Penyakit tifus dapat juga ditularkan oleh kotoran yang dibawa oleh lalat dan menempel di tempat-tempat yang dihinggapinya.Penularan kuman terjadi melalui mulut, masuk ke dalam lambung, menuju kelenjar limfoid usus kecil, kemudian masuk ke dalam peredaran darah.

3. Diare

Diare merupakan sebuah penyakit dimana penderitanya mengalami buang air besar yang sering dan memiliki kandungan air yang berlebihan. Penyakit ini sebagian besar adalah karena factor “salah makan” yakni makanan yang telah terkontaminasi oleh kuman yang nantinya akan memicu usus halus untuk mengeluarkan cairan secara terus menerus yang mengakibatkan berlebihnya cairan pada tinja.

4. Disentri

Penyakit disentri merupakan peradangan pada usus besar. Gejala penyakit ini ditandai dengan sakit perut dan buang air besar encer secara terus-menerus (diare) yang bercampur lendir, nanah, dan darah.
Berdasarkan penyebabnya disentri dapat dibedakan menjadi dua, yaitu disentri amuba dan disentri basiler. Disentri amuba disebabkan oleh infeksi parasit Entamoeba histolytica dan disentri basiler disebabkan oleh infeksi bakteri Shigella. Bakteri tersebut dapat tersebar dan menular melalui makanan dan air yang sudah terkontaminasi kotoran dan bakteri yang dibawa oleh lalat. Lalat merupakan serangga yang hidup di tempat yang kotor dan bau, sehingga bakteri dengan mudah menempel di tubuhnya dan menyebar di setiap tempat yang dihinggapi.

5. Difteri

Merupakan penyakit yang ditularkan oleh bakteri, penyakit ini merupakan penyakit infeksi akut yang tergolong sangat menular. Penyakit ini ditularkan dari udara baik karena menghirup cairan dari mulut atau hidung yang orang yang terinfeksi

6. Gatal – gatal di kulit

Gatal – gatal di kulit merupakan penyakit yang menyerang bagian luar kulit. Dimana biasanya kulit akan berwarna merah. Kuman yang hinggap di tubuh kita bisa menyebabkan kulit kita iritasi, khususnya bagi – bagi orang yang memiliki kulit yang sensitif. Kuman itu bisa dibawa oleh seekor lalat yang hinggap di tubuh kita

2.5 Pandangan mengenai lalat dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan

a. Dari segi agama

Sabda Rasulullah SAW : “ Jika jatuh seekor lalat pada minuman kalian maka benamkanlah , lalu keluarkan, sungguh di salah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada sebelah sayap lainnya adalah kesembuhan ( HR. Bukhari )

b. Dari segi kesehatan

Lalat dikenal Sebagai vektor bibit penyakit, kolera, diare, disentri, tifus, dan virus penyakit saluran pencernaan. Lalat juga dapat menularkan penyakit difteri, membawa virus penyakit polio dan gatal-gatal pada kulit. Oleh karenanya dalam ilmu kesehatan sangat menganjurkan untuk menghindarkan makanan yang akan kita konsumsi dari lalat.


BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam merancang suatu karya ilmiah memerlukan prosedur tersendiri agar karya ilmiah itu berjalan secara sistematis. Prosedur penyusunan karya ilmiah itu dijelaskan secara rinci dalam metode penelitian . Hal yang dijabarkan antara lain (1) Jenis penelitian ,(2) Object penelitian ,(3) Prosedur pengumpulan data, dan (4) Analisa data.

3.1. Jenis Penelitian

Merupakan jenis penelitian kualitatif atau deskriptif kualitatif . Metode Deskriptif yaitu suatu analisis yang tidak memakai analisis statistik yang rumit tapi analisis ini hanya cukup mendeskripsikan kajian yang telah diamati atau yang telah ada di lapangan.

3.2. Obyek Penelitian

Dalam melakukan penelitian kami juga terfokus pada obyek penelitian. Obyek Penelitian adalah obyek yang dituju untuk diteliti oleh peneliti. Dalam penelitian Karya Ilmiah ini sebagai obyek penelitiannya adalah para pedagang di pasar dan penghuni rumah.

Waktu dalam melakukan penelitian adalah mulai tanggal 4 Maret s/d 6 Maret 2012 dan pada pukul 13.00 – 15.00, kami mengambil waktu tersebut sebab pada jam itu, pedagang tidak terlalu sibuk dalam melakukan dagangannya, sehingga banyak pedagang yang beristirahat untuk makan. Sehingga inilah waktu yang baik bagi kami untuk melakukan penelitian mengenai keterkaitan kesehatan manusia dan lingkungan sekitar yang merupakan tempat habitat lalat . Sedangkan untuk wawancara di rumah peneliti mengambil waktu pulang sekolah.

3.3. Prosedur Pengumpulan Data

3.3.1. Observasi ( Penelitian secara langsung)

Dalam prosedur ini, kami menggunakan pengumpulan data secara kualitatif yakni dengan mengkaji secara langsung mengenai objek yang sudah ada di lapangan. Dalam penelitian ini kami melakukan observsi langsung di tempat kejadian. Kami mengaitkan hubungan kehidupan keseharian para pedagang dengan kondisi lingkungan sekitar yang ada pada pasar tersebut.

Kondisi yang bisa dihubungkan antara kehidupan lalat di pasar tersebut dengan kehidupan para pedagang yang tidak lepas dari lalat akan bisa ditarik kesimpulan mengenai hubungan antarkeduanya. Demikian juga dengan penghuni rumah, peneliti melihat lingkungan sekitar rumah.

3.3.2. Dokumentasi

Metode dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data secara tertulis yang ada pada tempat penelitian. Metode ini merupakan penelaah terhadap referensi-referensi yang berhubungan dengan fokus permasalahan penelitian.

Metode dokumentasi dalam penelitian digunakan untuk mengumpulkan data yang berupa data-data yang berasal dari lokasi penelitian itu, disamping itu data – data tersebut bisa dalam bentuk photo, gambar atau lainnya . Data ini dapat bermanfaat bagi peneliti untuk menguji, menafsirkan jawaban dari permasalahan penelitian. Selain itu, data mengenai gambar tersebut akan sangat membantu penulis dalam menghubungkan keterkaitan permasalah dengan fakta yang telah ada.

3.3.3. Kaji Pustaka

Referensi lain yang kami gunakan dalam memperoleh informasi tambahan mengenai penelitian ini adalah berupa referensi buku maupun internet. Pengumpulan data dengan sumber ini lebih meyakinkan peneliti dalm mengambil suatu kesimpulan dalan melakukan penelitiannya.

3.3.4. Wawancara

Metode wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan cara tanya jawab secara langsung kepada beberapa pedagang di pasar dan penghuni rumah. Wawancara kepada beberapa narasumber dilaksanakan pada saat kita melakukan observasi langsung di lokasi.

Metode wawancara yang digunakan peneliti menggunakan metode wawancara tak resmi yaitu wawancara yang dilakukan oleh pewawancara tanpa membawa sederetan pertanyaan. Pada pelaksanaan penelitian ini pewawancara menggunakan pedoman keadaan lingkungan sekitar narasumber.

3.4.Analisis Data

Analisis data dalam penelitian dalam Karya Ilmiah ini bersifat penelitian kualitatif dan pada dasarnya sudah dilakukan sejak awal kegiatan penelitian sampai akhir penelitian. Mulai dari persiapan pencarian metode yang akan digunakan, dan juga merancang sistematika Karya Ilmiah sehingga nantinya bisa berjalan secara sistematis. Dengan cara ini diharapkan terdapat konsistensi analisis data secara keseluruhan. Karena mengingat penelitian ini bersifat deskriptif, maka digunakan analisa data filosofis atau logika yaitu analisa induktif.

adalah metode berpikir dengan mengambil kesimpulan dari data-data yang bersifat khusus.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan di Pasar Genteng Kulon dan penghuni rumah di sekitar tempat tinggal ,berikut merupakan hasil wawancara peneliti dengan para narasumber :

1. Pendapat para pedagang dan penghuni rumah mengenai keberadaan lalat di sekitar mereka jelas sangat mengganggu dan menimbulkan rasa yang tidak nyaman

2. Mengenai metode untuk menghindari berkerumunnya lalat, para pedagang dan para penghuni rumah lebih menonjolkan metode secara mekanik. Mereka banyak yang mengusir lalat itu dengan mengayunkan sapu atau hanya dengan tangan saja. Namun ada salah satu pedagang dengan metode kimia yaitu dengan penyemprotan obat .

3. Kesulitan para pedagang dan para penghuni rumah mengenai cara penanggulangan dampak lalat bagi kesehatan memiliki banyak kendala,

Kendala untuk pedagang :

· ketika salah satu pedagang rajin untuk membersihkan sampah mereka, pedagang yang lain tidak peduli dengan adanya sampah sehingga lalat yang hinggap bisa berterbangan ke tempat pedagang yang lain.

· Lingkungan tempat dagangan mereka tidak jauh dari tempat pembuangan sampah .

Kendala untuk penghuni rumah :

· Para penghuni rumah tidak bisa jauh dari sampah organic yang berasal dari sisa – sisa makanan, karena pada umumnya tempat sampah berada di dalam rumah mereka

4. Keberadaan lalat di lingkungan sekitar para pedagang dan penghuni rumah jelas mempengaruhi kesehatan pencernaan mereka.

Khusus untuk pedagang pada awalnya mereka mengalami gangguan pencernaan berupa diare, karena mereka makan makanan yang tidak higienis. Namun, lama – kelamaan mereka sudah terbiasa dengan keadaan seperti itu dan tidak merasa jijik dengan lingkungan kumuh di sekitarnya.

Untuk penghuni rumah mereka lebih waspada dengan makanan. Mereka selalu menutupi makanan mereka dengan penutup makanan, dan tidak ada satupun dari mereka yang pernah menderita diare karena makan – makanan yang berasal dari rumah mereka sendiri.

4.2.Pembahasan

4.2.1. Peran lalat bagi lingkungan sekitar

Selain memiliki berbagai macam kerugian yang dibawa oleh lalat , ternyata lalat juga bermanfaat bagi lingkungan di sekitar kita. larva lalat dapat mengurai tinja hewan dan manusia. Artinya, larva lalat bermanfaat mengurangi jumlah limbah biologis di muka bumi ini. larva lalat mampu mengurai 90% tinja hewan, sedangkan 10% sisanya dapat diubah menjadi pupuk kompos. larva bekerja mengurai tinja. Di tempat ini, sebanyak 20 juta larva dapat mengurai satu ton tinja per hari. Ini menunjukkan cara tersebut jauh lebih efektif ketimbang teknik komposting yang menggunakan cacing.

4.2.2. Lalat dalam mempengaruhi kesehatan manusia

Lalat banyak dijumpai di tempat – tempat yang terdapat sampah basah hasil buangan rumah tangga, terutama yang kaya zat – zat organik yang sedang membusuk . Di tempat inilah lalat jenis ini mencari makan dan berkembang biak.

Bermacam – macam mikroorganisme penyebab penyakit menempel di kaki lalat dan rambut – rambut halus di sekujur tubuhnya. Berbagai penyakit yang disebabkan oleh lalat biasanya berhubungan dengan saluran pencernaan . Karena perpindahan kuman dan mikroorganisme dari lalat ke dalam tubuh manusia terjadi secara mekanis. Lalat dari tempat kotor dan busuk kemudian hinggap di makanan sehingga makanan terkontaminasi . Mikroorganisme akan masuk ke dalam tubuh bersamaan dengan makanan itu.

Keadaan lingkungan Pasar Genteng Kulon yang kumuh , menjadikan tempat ini sebagai habitat lalat. Namun,aktifitas para pedagang di tempat tersebut seperti makan, dan menyimpan makananya di tempat itu dapat mempengaruhi kesehatan pedagang terutama gangguan pencernaanya. Demikian juga dengan kondisi lingkungan rumah penduduk yang juga tidak bersih dari tumpukan sampah oragnik yang menyebabkan berkerumunnya lalat.

4.2.3. Penanggulangan dampak untuk menghindari penyakit yang disebabkan oleh lalat

Sanitasi lingkungan sangat penting bagi masyarakat atau penduduk terutama dalam menjaga kebersihan untuk menghindarkan lingkungan dari hewan – hewan yang dapat menyebarkan penyakit terutama lalat. Pencegahan penyakit yang disebabkan oleh hewan ini sangat perlu dilakukan untuk tetap menjamin kesehatan lingkungan yang baik, dan pemeliharaan lingkungan sekitar yang sehat.

Kebersihan sangatlah bermanfaat untuk lingkungan yang sehat . Kebersihan itu meliputi :

1. Penyediaan tempat pembuangan kotoran baik itu berupa sampah – sampah dan tempat membuang kotoran yang baik sehingga tidak akan dikerumuni oleh lalat .

2. Keadaan perumahan dan halaman yang bersih

3. Keadaan lingkungan sekitar yang tidak menimbukan berkumpulnya atau bersarangnya lalat.

PERBAIKAN KEBERSIHAN DAN SANITASI LINGKUNGAN

1) Mengurangi atau menghilangkan tempat berkumpulnya lalat Pengumpulan, pengangkutan dan pembuangan sampah yang dikelola dengan baik dapat menghilangkan media perindukan lalat. Bila sistim pengumpulan dan pengangkutan sampah dari rumah–rumah tidak ada, sampah dapat dibakar atau dibuang ke lubang sampah, Dengan catatan bahwa setiap minggu sampah yang dibuang ke lubang sampah harus ditutup dengan tanah sampai tidak menjadi tempat berkembang biaknya lalat. Lalat adalah mungkin dapat berkembang biak di tempat sampah yang permanen dan tertutup rapat. Dalam iklim panas larva lalat ditempat sampah dapat menjadi pupa dalam waktu hanya 3–4 hari. Untuk daerah tertentu, sampah basah harus dikumpulkan paling lambat 2 kali dalam seminggu. Bila tong sampah kosong adalah penting untuk dibersihkan sisa-sisa sampah yang ada di dasar tong Pembuangan sampah akhir dibuang ketempat terbuka perlu dilakukan dengan pemadatan sampah dan ditutup setiap hari dengan tanah merah setebal 15 – 30 cm . hal ini untuk penghilangan tempat perkembang biakan lalat, Lokasi tempat pembuangan akhir sampah adalah harus ± beberapa km dari rumah penduduk.

2) Mengurangi Sumber yang menarik lalat

Dalam komdisi tertentu lalat akan ditarik pada hasil dari makanan ikan dan tepung tulang, sirop gula, tempat pembuatan susu air kotor dan bau buah yang manis khususnya mangga. Untuk mengurangi sumber yang menarik lalat dapat dicegah dengan melakukan :

- Kebersihan lingkungan

- Membuat saluran air limbah (SPAL)

- Menutup tempat sampah

- Untuk industri yang menggunakan produk yang dapat menarik lalat dapat dipasang dengan alat pembuang bau

3) Mencegah kontak antara lalat dengan kotoran yang mengandung kuman penyakit

Hal ini sangat penting untuk dilakukan, karena dengan menghindarkan lalat dari kotoran yang mengandung penyakit akan meminimalkan penyakit yang akan disebarkan oleh lalat jika lalat hinggap di makanan kita.

4) Melindungi makanan, peralatan makan dan orang yang kontak dengan lalat

Untuk melindungi makanan, peralatan makan dan orang yang kontak dengan lalat dapat dilakukan dengan :

- Makanan dan peralatan makan yang digunakan harus bebas dari hinggapan lalat

- Makanan disimpan di lemari makan

- Makanan sebelumnya perlu dibungkus

- Jendela dan tempat-tempat terbuka dipasang kawat kasa

- Pintu dipasang dengan sistim yang dapat menutup sendiri Penggunaan kelambu atau tudung saji untuk menutup makanan

METODE PEMBERANTASAN LALAT

Cara yang digunakan untuk membunuh lalat secara langsung adalah cara fisik,dan cara kimiawi

1) Cara fisik

Cara pemberantasan secara fisik adalah cara yang mudah dan aman tetapi kurang efektif apabila lalat dalam kepadatan yang tinggi. Cara ini hanya cocok untuk digunakan pada skala kecil seperti dirumah sakit, kantor, hotel, supermarket dan pertokoan lainnya yang menjual daging, sayuran, serta buah-buahan .

Perangkap Lalat

Lalat dalam jumlah yang besar/padat dapat ditangkap dengan alat ini. Bila lalat mencoba makan terbang maka mereka akan tertangkap dalam perangkap dalam perangkap yang diletakkan dimulut kontainer yang terbuka itu. Cara ini hanya cocok digunakan di luar rumah sebuah model perangkap akan terdiri dari container plastik atau kaleng untuk umpan, tutup kayu atau plastik dengan celah kecil, dan sangkar diatas penutup. Celah selebar 0,5cm antara sangkar dan penutup tersebut member kelonggaran kepada lalat untuk bergerak pelan menuju penutup. Kontainer harus terisi separo dengan umpan, yang akan luntur tekstur & kelembabannya. Tak ada air tergenang dibagian bawahnya. Dekomposisasi sampah basah dari dapur adalah yang paling cocok, seperti sayuran hijau, sereal, dan buah-buahan. Setelah tujuh hari, umpan akan berisi larva dalam jumlah yang besar dan perlu dirusak serta diganti. Lalat yang masuk ke dalam sangkar akan segera mati dan umumnya terus menumpuk sampai mencapai puncak serta tangki harus segera dikosongkan, Perangkap harus ditempatkan di udara terbuka dibawah sinar cerah matahari, jauh dari keteduhan pepohonan.

2) Cara kimia

Pemberantasan lalat dengan insektisida harus dilakukan hanya untuk periode yang singkat apabila sangat diperlukan karena menjadi resiten yang cepat Aplikasi yang efektif dari insektisida dapat secara sementara memberantas lalat dengan cepat, yang aman diperlukan pada KLB kolera , desentri atau trachoma. Penggunaan pestisida ini dapat dilakukan melalui cara umpan (baits), penyemprotan dengan efek residu (residual spraying) dan pengasapan (space spaying).

4.3. Analisis Data

Dalam melakukan penelitian kami mencoba mengaitkan hubungan kehidupan para pedagang dan penghuni rumah dengan lingkungan sekitarnya.

Hal pertama yang kami lakukan adalah mengkaji keadaan lingkungan pasar dan rumah tersebut, mengenai tingkat kebersihan maupun situasi dan kondisi lingkungan tersebut. Selanjutnya kehidupan para pedagang dan penghuni rumah yang terkait akan kesehatan maupun kebersihan makanan yang mereka makan juga akan kami kaji dalam hal ini.

Dalam penelitian ini peneliti mengambil semua data yang telah dikumpulkan melalui observasi, wawancara, kajian pustaka dan dokumentasi, yang bisa digeneralisasikan (ditarik kearah kesimpulan umum), maka jelas metode induktif ini untuk menilai fakta-fakta empiris yang ditemukan lalu dicocokan dengan teori-teori yang ada.

Kemudian dalam menarik sebuah kesimpulan kami membutuhkan keduanya yaitu antara data – data yang didapat di lapangan dan juga data yang peneliti peroleh dari kajian pustaka untuk dikaitkan dalam menemukan jawaban yang utuh mengenai permasalahan ini.

BAB V

PENUTUP

5.1.Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa data habitat lalat di pasar dan di rumah penulis dapat mengambil kesimpulan seperti berikut:

1. Lalat memiliki kemampuan untuk mengurai kotoran biologis, sehingga lalat dapat menyuburkan tanah yang ditumpuki sampah organic sebelumnya.

2. Kerumunan lalat yang ada di Pasar Genteng Kulon mempengaruhi kesehatan pencernaan para pedagang setempat.

3. Penanggulangan adanya lalat di pasar dan rumah belum dilakukan dengan efektif

5.2.Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis dapat memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Dengan melihat kondisi kebersihan lingkungan di Pasar Genteng Kulon, hendaknya perlu ditingkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan pasar yang bersih dan sehat.

2. Upaya untuk menanggulangi dampak negative lalat perlu ditingkatkan kembali baik di pasar maupun di rumah.

3. Hendaknya digalakkan kegiatan pembersihan missal di lingkungan pasar Genteng Kulon.

4. Hendaknya para penghuni rumah lebih memperhatikan kebersihan rumah terutama dari sampah organik.


DAFTAR PUSTAKA

Aryulina, Dyah. 2007. Biologi 1 SMA dan MA Untuk kelas X. Jakarta: ESIS

Chaniago,Arifinal.1981.Memelihara Kelestarian Lingkungan Hidup.Bandung:Angkasa Bandung.

Jati, Wijaya. 2007. Pelajaran Biologi Untuk SMA/MA. Jakarta: Ganeca

Supardi.1984.Lingkungan Hidup dan Sekitarnya.Bandung:Alumni Bandung

Syamsuri, Istamar. 2007. Biologi Untuk SMA kelas X Semester II. Malang: Erlangga

(http://info.medion.co.id)

http://almawaddah.or.id/kesehatan/kesehatan-masyarakat/28-awas-lalat

http://niponk.blogspot.com/2011/06/inilah-manfaat-hewan-lalat.html#ixzz1e2kd3C78


Lampiran 2

Pedoman Wawancara

Pertanyaan Inti ditanyakan kepada semua informan yaitu para pedagang di Pasar dan para penghuni rumah di sekitar tempat tinggal peneliti.

a. Bagaimana pendapat anda tentang keberadaan lalat di rumah atau di sekitar tempat dagangan anda?

b. Metode apakah yang biasa digunakan oleh penghuni rumah atau pedagang dalam mengusir lalat ?

c. Apakah kesulitan yang dialami para pedagang atau penghuni rumah dalam mengusir lalat di rumah mereka ?.

d. Apakah lalat mempengaruhi kesehatan pencernaan anda ?